Apa itu Saham ? Jenisnya, Ciri-ciri, dan keuntungan serta resiko berinvestasi Saham

Skema investasi saham

Apa itu Saham ? Jenisnya, Ciri-ciri, dan keuntungan serta resiko berinvestasi Saham

Kebutuhan manusia semakin hari semakin meningkat, seiring meningkatnya kebutuhan hidup seseorang perlu juga mencari pendapatan tambahan. Untuk mencari pendapatan tambahan ada banyak alternatif yang bisa dipakai seperti buka usaha sampingan, pekerjaan sampingan, hingga berinvestasi. Dari begitu banyak pilihan alternatif salah satunya yaitu berinvestasi. Apa ? Investasi ? Apa itu investasi ? Yah investasi merupakan penanaman modal pada suatu efek atau bidang usaha tertentu. Investasi bisa dilakukan pada berbagai macam jenis seperti investasi reksadana, properti, emas maupun saham. Nah kali ini jokobek.id ingin membahas seputar investasi saham. Apa itu investasi saham ? Investasi saham merupakan jenis investasi penanaman modal dengan cara membeli saham suatu perusahaan sekuritas dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari naiknya harga saham (capital gain) maupun dari pembagian dividen  (pembagian laba perusahaan).

Apa itu Saham ? Jenisnya, Ciri-ciri, dan keuntungan serta resiko berinvestasi Saham

Lalu kenapa harus investasi saham ? Banyak orang bertanya kenapa sih harus investasi saham jawabannya adalah karena: pertama “adanya inflasi menggerus uang anda” bayangkan saja di tahun 2019 uang 50 ribu bisa untuk membeli 3 bongkah tempe tetapi di masa depan mungkin tahun 2030 uang 50 ribu hanya bisa untuk membeli 3 potong tempe. Inilah yang disebut sebagai ”Inflasi”. Adanya inflasi inilah yang menyebabkan nilai uang anda selalu merosot tiap tahunnya. Untuk mengimbanginya, anda bisa berinvestasi supaya aset anda meningkat dan tidak tergerus inflasi.

Kedua “perbedaan konsumsi dan investasi”. Coba anda renungkan antara membeli mobil atau tanah, membeli arloji atau saham, membeli handphone atau properti. Setelah melewati waktu yang cukup lama nilai arloji, mobil, dan handphone akan mengalami penurunan karena kerusakan dan sebagainya. Berbeda dengan tanah, properti, dan saham nilainya bisa meningkat setiap tahunnya. Nah jadi dengan berinvestasi bisa melindungi aset kita dari bahaya inflasi.

Ketiga “Aset meningkat dengan berinvestasi”, adakah contohnya ? Jadi begini semisal di tahun 2010 pak jono membeli mobil seharga 500 juta setelah lima tahun mobil pak jono berkurang nilainya menjadi 250 juta sedangkan pak daman membeli saham milik PT. Astra International Tbk senilai 500 juta dengan harga Rp100 per lembarnya setelah lima tahun harga saham PT. Astra bertumbuh dan meningkat menjadi Rp5000 per lembarnya sehingga aset pak daman meningkat 50 kali lipat menjadi 25 milyar. Kalau anda bisa memilih pilih siapa ? Pak jono atau pak daman ? Tentunya anda memilih pak daman bukan ?
Setelah anda membaca alasan kenapa harus investasi saham, bagaimana jika kita telusuri lebih jauh apa itu saham. Setuju ? Oke Let’s go lanjut.

Apa itu Saham ? Jenisnya, Ciri-ciri, dan keuntungan serta resiko berinvestasi Saham

Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk ‘menjual’ kepentingan dalam bisnis – saham (efek ekuitas) dengan imbalan uang tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan obligasi (surat hutang).

Saham juga memiliki arti lain di Bursa Efek Indonesia (BEI), definisi saham yaitu tanda penyertaan modal dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Karena ikut menanamkan modal maka kita punya klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Secara sederhananya, saham itu semacam alat bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan/badan usaha. Jadi, kalau punya saham maka kita menjadi bagian dari pemilik perusahaan tersebut. Inilah kenapa saham itu disebut sebagai surat berharga. Yah karena menjadi bukti sah kepemilikan atas sebuah perusahaan.

Saham sebagai sarana investasi juga memiliki beberapa jenis yaitu:

A. Jenis Saham dari Segi Kemampuan dalam Hak Tagih (Klaim)

Saham Biasa (Common Stocks) Saham jenis ini mempunyai karakteristik yaitu bisa melakukan klaim kepemilikan pada semua penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan. Namun demikian, pemilik atau pemegang saham jenis ini hanya memiliki kewajiban yang terbatas (hanya pada jumlah saham yang dimilikinya). Keuntungannya adalah jika terjadi resiko terburuk semisal perusahaan bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar investasi pada saham tersebut.

Saham Preferen (Preferrend Stocks) Jenis saham ini didesain sebagai gabungan antara obligasi dan saham biasa. Beberapa investor menyukai jenis saham yang bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi). Secara umum, karakteristik saham preferen sama halnya dengan saham biasa yang bisa mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut, dan membayar dividen. Pemegang saham ini juga bisa melakukan klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividennya tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa. Hal ini yang membuat saham ini mirip dengan obligasi, dan banyak diminati para investor.

Apa itu Saham ? Jenisnya, Ciri-ciri, dan keuntungan serta resiko berinvestasi Saham

Ciri-ciri Saham biasa
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja

Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris

Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru

Ciri-ciri Saham preferen
Saham preferen memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa

Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen

Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk

Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan ciri-ciri yang berbeda

B. Kategori Saham dari Segi Kinerja Perdagangan

Blue Chip Stocks
Jenis saham ini banyak diburu investor karena berasal dari perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai petinggi di industrinya, dan memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.

Income Stocks
Merupakan saham suatu emiten dengan kemampuan membayarkan dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Jenis saham ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor.

Counter Cyclical Stocks
Jenis saham ini paling stabil saat kondisi ekonomi bergejolak karena tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Ilustrasinya jika terjadi resesi ekonomi, maka harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi. Hal ini bisa terjadi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi

Growth Stocks (Well-Known)
Merupakan saham yang mirip dengan blue chip, saham jenis ini memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai petinggi di industri sejenis dan dikenal sebagai perusahaan yang mempunyai reputasi tinggi. (Lesser-Known) Walaupun bukan sebagai petinggi dalam industri, namun jenis saham ini tetap memiliki ciri growth stock. Biasanya merupakan saham dari perusahaan daerah dan kurang populer di kalangan emiten.

Speculative Stocks
Merupakan saham yang secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi pada masa mendatang, namun belum pasti.

Defensive Stocks
Merupakan saham yang tetap stabil dari suatu periode atau kondisi yang tidak menentu dan resesi.

Emerging Growth Stocks
Merupakan saham yang dikeluarkan oleh emiten yang relatif kecil dan stabil meskipun dalam kondisi ekonomi yang kurang mendukung

C. Jenis Saham dari Segi Cara Peralihannya

Saham Atas Nama (Registered Stocks) pada saham atas nama pemegang saham tertulis jelas namanya di dalam kertas saham dan cara peralihannya pun juga harus melalui prosedur tertentu.

Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks) merupakan kebalikan dari saham atas nama. Secara fisik, pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya. Hal ini bertujuan agar mudah dipindah tangankan dari satu investor satu ke investor lainnya. Banyak investor yang memiliki saham ini dengan tujuan memang untuk diperjualbelikan. Investor tidak perlu khawatir karena secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Tujuan Berinvestasi Saham

Salah satu tujuan masyarakat untuk membeli saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dengan cara:

1.Meningkatnya nilai kapital (capital gain).


2.Mendapatkan dividen.

Keuntungan dan Resiko ber-Investasi Saham

Keuntungan Investasi Saham

Dividen
Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan di dalam RUPS. Ada dua jenis dividen yaitu dividen tunai dan dividen saham:

1.Dividen tunai artinya perusahaan membagikan dividen kepada setiap pemegang saham berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap lembar saham.

2.Dividen saham berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang investor akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut. Namun demikian ada perusahaan yang tidak membagikan dividen walau memperoleh laba, biasanya perusahaan ini dalam tahap bertumbuh, dan sahamnya termasuk kategori growth stock. Jika seorang investor ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memiliki saham tersebut hingga melewati waktu tertentu yang disebut Cum date Dividen. Pada tanggal cum date dividen ini, investor yang memiliki saham tersebut akan tercatat dan berhak mendapatkan dividen. Cum date merupakan tanggal pencatatan terakhir siapa saja investor yang berhak menerima dividen. Jika investor menjual sehari setelah cumdate, yaitu pada hari exdate, ia tetap berhak mendapat dividen. Namun jika investor menjual sahamnya sebelum melewati tanggal cumdate, maka investor tersebut tidak berhak atas dividen yang dibagikan perusahaan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membaca informasi pembagian dividen:

1. Recording Date: Tanggal di mana investor yang memegang saham saat cumdate dicatat untuk nantinya dibagikan hasil dividen

2.Payment Date: Tanggal pembayaran dividen.

3.Cumdate: Tanggal pencatatan terakhir bagi investor yang ingin mendapatkan jatah dividen.

4.Exdate: Sehari setelah Cumdate, yang membeli saham saat Exdate sudah tidak berhak untuk mendapatkan dividen.

Capital Gain
Capital Gain adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih harga beli dan harga jual saham, di mana harga jual lebih tinggi dari harga beli. Capital gain terbentuk dari adanya aktivitas perdagangan di bursa efek.

Apa itu Saham ? Jenisnya, Ciri-ciri, dan keuntungan serta resiko berinvestasi Saham

Risiko Berinvestasi Saham

Selain berbagai keuntungan yang didapatkan dari berinvestasi saham, saham juga memiliki risikonya sendiri. Risiko ini harus siap dihadapi oleh investor yang bermain saham. Ada beberapa risiko yang biasa dialami pemegang saham. Beberapa risiko yang mungkin muncul saat berinvestasi saham adalah sebagai berikut.

Risiko Suspend
Jika suatu saham terkena suspend atau diberhentikan perdagangannya oleh otoritas bursa efek. Dengan demikian pemodal tidak dapat menjual sahamnya hingga saham yang di suspend tersebut dicabut dari status suspend. Jangka waktu suspend bervariasi, biasanya berlangsung dalam waktu singkat, seperti 1 hari perdagangan namun dapat pula berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan.

Capital Loss
Capital Loss merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga belinya. Dalam aktivitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor menjual sahamnya lebih rendah harganya dari harga belinya (bahasa sederhananya yaitu tekor/rugi), dengan demikian investor mengalami capital loss.

Tidak Mendapat Dividen
Perusahaan hanya akan membagikan dividen jika perusahaan dapat menghasilkan keuntungan. Dengan demikian perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika perusahaan tersebut mengalami kerugian. Dengan demikian potensi keuntungan pemodal untuk mendapatkan dividen ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut.

Risiko Delisting Saham
Risiko lain yang dihadapi oleh para investor adalah jika saham perusahaan dikeluarkan dari pencatatan bursa efek (delisting). Suatu saham perusahaan di-delist di bursa umumnya karena kinerja perusahaan yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan di bursa.

Risiko Bangkrut dan Dilikuidasi
Jika perusahaan dinyatakan bangkrut oleh pengadilan dan perusahaan tersebut dibubarkan, maka akan berdampak pada pemegang saham. Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di bursa efek, hak klaim dari pemegang saham biasanya mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi kepada kreditur dan pemegang obligasi. Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham, tidak akan memperoleh apa-apa. Ini adalah risiko terberat bagi pemegang saham. Untuk itu investor harus memantau terus perusahaan yang dibeli sahamnya.

Lalu Bagaiamana Cara Memulai Nabung Saham? Berikut ini enam langkah yang harus Anda lakukan untuk mulai nabung saham:
1.Buka rekening efek di Perusahaan Sekuritas
2.Tentukan nominal dana yang disediakan untuk nabung saham
3.Tentukan saham yang ingin ditabung
4.Setor dana secara rutin setiap periode
5.Beli saham secara rutin setiapperiode
6.Mulai menabung saham

Istilah-istilah dalam Transaksi Saham

Pemegang saham ( shareholder atau stockholder ), adalah seseorang atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan. Para pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang terdaftar dalambursa efek berusaha untuk meningkatkan harga sahamnya. Konsep pemegang saham adalah sebuah teori bahwa perusahaan hanya memiliki tanggung jawab kepada para pemegang sahamnya dan pemiliknya, dan seharusnya bekerja demi keuntungan mereka

Pasar saham adalah pasar untuk perdagangan saham perusahaan yang dipegang umum dan instrumen finansial yang berhubungan (termasuk opsi saham, perdagangan dan prakiraan indeks saham).

Indeks saham
Pergerakan harga di pasar atau bagian dari pasar ditangkap dalam indeks harga yang disebut Indeks pasar saham, yang diantaranya, Indeks Standard and Poor’s, Indeks Waktu Finansial. Indeks seperti di atas biasanya diukur dari kapitalisasi pasar.

Pasar modal
merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,perusahaan publikyang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek

Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan pembelian danpenjualan efek perusahaan yang sudah terdaftar di bursa itu. Bursa efek tersebut, bersama-sama dengan pasar uang merupakan sumber utama permodalan eksternal bagi perusahaan dan pemerintah.

Perusahaan sekuritas
Perusahaan sekuritas atau perusahaan efek adalah perusahaan yang telah mendapatkan izin dari Pengawas Pasar Modal untuk melakukan penjaminan emisi efek, perantara perdagangan efek atau manajer investasi atau kegiatan lainnya. Perusahaan sekuritas bertindak sebagai perantara atau broker perdagangan saham antara investor dengan Bursa Efek Indonesia.

Nah itulah penjelasan mengenai investasi saham semoga bermanfaat, jangan lupa share terimakasih sekian.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *