Apa itu kurva Inverted Yield Curve ?

Apa itu kurva inverted yield curve

Pada kali ini saya akan membahas inverted yield curve yang terjadi di Amerika. Seperti yang sudah saya bahas pada apa itu yield curve, inverted yield curve merupakan indikator bahwa ekonomi suatu negara sedang mengalami perlambatan atau lebih buruk lagi sedang menuju resesi. Mengapa kita perlu membahas resesi yang terjadi di negara Amerika? Karena sampai saat ini Amerika masih menjadi pusat perekonomian dunia sehingga jika terjadi perlambatan ekonomi ataupun resesi di Amerika maka negara-negara lainpun akan terkena dampaknya.

Jika kita lihat ke belakang ketika Amerika mengalami krisis ekonomi pada tahun 2008 karena subprime mortage, maka negara lain juga terkena dampaknya.
Jadi kurva inverted yield curve secara sederhana akan terlihat seperti ini

Apa itu kurva inverted yield curve

Mengapa kurva inverted yield curve terlihat seperti di atas, jadi begini karena kondisi ekonomi suatu negara sedang mencapai puncaknya sehingga inflasi tinggi. Ketika inflasi tinggi maka bank sentral akan menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi dan hal ini akan membuat yield untuk jatuh tempo yang pendek akan meningkat sedangkan investor melihat bahwa pada bulan-bulan ke depan atau tahun depan bahwa akan terjadi perlambatan ekonomi dan suku bunga akan turun, sehingga karena resiko perlambatan ekonomi dan penurunan suku bunga maka investor akan mulai mencari investasi yang aman tetapi memberikan imbal hasil yang lumayan tinggi. Maka investor akan beralih pada obligasi dengan kupon atau bunga pinjaman yang tinggi dan memiliki bunga pinjaman yang fix rate. Ketika investor mulai membeli obligasi maka harga obligasi akan meningkat dan yield akan turun. Inilah mengapa inverted yield curve disebut sebagai indikator bahwa ekonomi suatu negara sedang bermasalah.

Sekarang kita akan membuktikan apakah benar inverted yield curve memang dapat memprediksi resesi. Seperti yang anda ketahui bahwa pada tahun 2006 ekonomi Amerika sedang membaik sehingga investor mulai beralih dari obligasi kepada investasi yang lebih beresiko dan membuat yield meningkat.

Apa itu kurva inverted yield curve

Tetapi setelah ekonomi Amerika mencapi puncaknya pada tahun 2007 maka yield menjadi flat karena suku bunga mulai meningkat dan investor mulai membeli obligasi. Dan pada tahun 2008 tanda-tanda Amerika akan mengalami krisis semakin terlihat, sehingga investor mulai mencari obligasi-obligasi pemerintah dan membuat yield obligasi semakin turun.

Apa itu kurva inverted yield curve

Nah setelah melihat faktor diatas sekarang saya akan membagikan data ekonomi yang menunjukan bahwa memang ekonomi Amerika sedang mengalami perlambatan. Pertama kita akan melihat data ekonomi yaitu Produk Domestik Bruto, dari data produk domestik bruto kita akan mengetahui kegiatan ekonomi suatu negara, karena rumus untuk mendapatkan nilai produk domestik bruto sendiri itu adalah konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + (ekspor – impor). Dari data PDB Amerika dapat diketahui bahwa ada perlambatan kegiatan ekonomi. Faktor yang paling mempengaruhi dari perlambatan ekonomi Amerika karena masih adanya masalah perang dagang dengan China dan menguatnya mata uang US Dollar terhadap negara-negara lainnya hal tersebut membuat ekspor negara Amerika terganggu sehingga harga barang dari Amerika menjadi mahal.

Sekarang kita akan melihat dari sisi hutang masyarakat terhadap PDB per kapita dari grafik dapat dilihat bahwa ada kenaikan hutang masyarakat, perlu diingat bahwa faktor yang membuat Amerika mengalami krisis pada tahun 2008 adalah karena hutang yang jauh melebihi dari kapasitas pembayarnya dan menariknya komposisi hutang masyarakat saat ini hampir sama pada saat krisis 2008.

Apa itu kurva inverted yield curve

Nah sekarang saya akan membahas mengapa Amerika mengalami inverted yield curve, jadi saat ini suku bunga acuan dari bank sentral Amerika adalah 2,5% dan sepertinya tidak akan ada kenaikan lagi pada tahun ini karena ekonomi Amerika yang sedang melambat.

Jika perlambatan ini terus terjadi maka the fed perlu menurunkan suku bunganya yang berarti nilainya pasti dibawah 2,5%. Padahal untuk bon yield dengan tenor 10 tahun saat ini kuponnya adalah 2,65% maka tentu akan lebih menarik untuk berinvestasi pada obligasi karena itu saat ini investor terus mengejar obligasi pemerintah dengan tenor 10 tahun. Ketika investor terus membeli maka obligasi akan meningkat dan akan menurunkan yield. Menarik untuk dilihat bagaimana the fed bertindak untuk mengatasi perlambatan ekonomi dan ancaman krisis.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *