Permasalahan yang dihadapi Indonesia dalam Masa Pembangunan
Dalam bidang ekonomi terdapat perbedaan antara, negara maju dan negara yang sedang berkembang. Adanya perbedaan tersebut mengakibatkan perkembangan industri, perdagangan, ilmu, dan teknologi masing-masing negara berkembang tidak sama. Oleh karena itu, di negara-negara sedang berkembang, seperti Indonesia dalam masa pembangunan menghadapi banyak masalah. Masalah tersebut antara lain kemiskinan, kependudukan, dan pendidikan.
1) Masalah Kemiskinan
Kemiskinan artinya ketidakmampuan seseorang dalam memanfaatkan tenaga, mental maupun fisik dalam suatu kelompok. Tingkat kemiskinan pada suatu negara, pada umumnya didasarkan atas besar kecilnya pendapatan perkapita tiap-tiap penduduknya. Pendapatan per kapita (PCI) adalah pendapatan rata-rata tiap orang dalam satu tahun yang diperoleh dari jumlah pendapatan nasional (GNP) dibagi jumlah seluruh penduduknya.
Berkat keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan sejak 1 April 1969, persentase penduduk miskin di Indonesia cenderung menurun selama kurun waktu 17 tahun, yaitu 1970-1987. Pada tahun 1987 di pedesaan jumlah penduduk miskin berkurang 44 juta jiwa. Di daerah kota jumlah penduduk miskin berkurang dari 10 juta jiwa pada tahun 1976 menjadi 9,7 juta jiwa pada tahun 1987.
Kemiskinan yang melanda dunia ketiga umumnya disebabkan oleh berbagai faktor sebagai berikut.
- Sumber daya alam sangat sedikit karena keadaan alamnya kurang mendukung.
- Adanya peperangan dan kekacauan politik yang terus-menerus melanda negara yang bersangkutan sehingga tidak sempat mengadakan pembangunan ekonomi.
- Kuatnya sistem ekonomi kapitalis dunia sehingga yang kaya semakin kaya dan yang miskin tetap miskin.
- Negara masih dijajah atau dikendalikan oleh negara lain, sehingga tidak punya kebebasan untuk mengatur negaranya sendiri.
- Seringnya negara itu dilanda bencana alam seperti banjir, kekeringan, gempa bumi, gunung meletus, dan wabah penyakit.
- Sedikitnya modal dan tenaga ahli, sedangkan sumber daya alam yang bernilai tinggi tidak ada.
2) Masalah Kependudukan
Pada umumnya negara-negara sedang berkembang menghadapi persoalan penduduk yang rumit. Kesulitan-kesulitan sosial ekonomi di negara-negara berkembang disebabkan oleh faktor yang tidak menguntungkan sebagai berikut.
- Jumlah penduduk yang sangat besar tidak seimbang dengan luas negaranya. Hal ini menimbulkan tingkat kepadatan yang amat tinggi.
- Persebaran penduduk tidak merata dan tingkat urbanisasi tinggi.
- Komposisi penduduk yang tidak menguntungkan karena sebagian besar terdiri atas anak-anak yang belum produktif.
- Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi (1,8% per tahun). Hal ini disebabkan tingkat kelahiran lebih tinggi daripada tingkat kematian.
- Tingginya angka ketergantungan sehingga akan menurunkan tingkat kemakmuran masyarakat.
- Tingkat produktivitas penduduk pada umumnya rendah karena penguasaan ilmu dan teknologi masih rendah.
Salah satu sektor yang sangat menentukan keberhasilan pembangunan di negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia adalah masalah kependudukan. Apabila masalah kependudukan tidak segera diatasi maka akan memperlambat pembangunan.
3) Masalah Pendidikan
Pendidikan biasanya dikaitkan dengan kebudayaan. Hal ini dimungkinkan karena tingkat pendidikan masyarakat dapat mencerminkan tingkat kebudayaan. Di samping itu, bagi masyarakat modern pendidikan agaknya sudah merupakan suatu kebutuhan. Ada beberapa indikator yang dapat dipakai untuk mengukur tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan dapat diukur dengan presentase penduduk yang dapat membaca dan menulis serta tingkat pendidikan yang ditamatkan.
Tingkat pendidikan yang rendah akan menghambat lajunya pembangunan. Untuk itu, agar proses pembangunan di negara Indonesia maju, pemerintah membuat program wajib belajar. Apabila tingkat pendidikan penduduk sudah tinggi, teknologi akan dapat dikuasai. Dikuasainya ilmu dan teknologi merupakan bekal memajukan pembangunan negara kita.