Bagaimana cara mendapatkan passive income dari perbedaan suku bunga antar negara?

Strategi ini biasa disebut dengan Carry Trade. Jadi ide dasar dari strategi carry trade ini adalah memanfaatkan suatu negara dengan bunga kredit yang kecil dan menabung di suatu negara dengan suku bunga tabungan yang besar. Untuk lebih mudah di pahami saya akan mencontohkan secara langsung saja. Semisal anda meminjam uang sebesar 10.000 US Dollar dan anda akan menukarnya dengan rupiah. Semisal nilai tukarnya adalah 1 us dollar sama dengan 15 ribu rupiah. Jadi anda sekarang mempunyai uang 150 juta rupiah.
Perlu kalian ketahui bahwa 150 juta rupiah adalah aset anda dan 10 ribu us dollar merupakan hutang anda. Oke sekarang kita asumsikan untuk suku bunga pinjaman mata uang us dollar adalah 1,25% per tahun. Sehingga dengan pinjaman anda sebesar 10 ribu us dollar, anda per tahun harus membayar sebesar 125 us dollar atau sama dengan Rp 1.875.000. Sedangkan untuk suku bunga tabungan di Indonesia adalah 4% per tahun, sehingga dengan aset anda sebesar 150 juta rupiah anda akan mendapatkan bunga sebesar 6 juta rupiah. Keuntungan yang akan anda dapatkan adalah selisih antara 4% bunga yang anda dapatkan dengan 1,25% bunga yang harus anda bayarkan atau sama dengan 2,75% keuntungan bersih . Dengan cara ini anda akan mendapatkan passive income sebesar Rp 4.125.000 per tahun.
Tetapi apakah strategi ini bebas dari resiko? Jawabannya adalah tentu tidak. Resiko dari strategi ini adalah fluktuasi nilai tukarnya. Dalam contoh perhitungan tadi saya asumsikan nilai tukarnya tidak berubah, padahal seperti yang kita tahu bahwa fluktuasi nilai tukar sangatlah cepat.
Nah jika fluktuasi nilai tukar mata uang yang menjadi hutang anda yang melemah, maka akan semakin menguntungkan anda. Masalahnya adalah ketika yang melemah adalah mata uang yang menjadi aset anda. Ketika ini terjadi maka bisa jadi keuntungan anda dari selisih suku bunga bisa tertutup oleh kerugian dari segi fluktuasi nilai tukar.
Untuk lebih jelasnya saya akan memberikan contoh lagi dengan nilai uang yang sama seperti sebelumnya, hanya saja ketika anda akan membayar bunga kredit nilai tukarnya menjadi 1 us dollar = 13 ribu rupiah, jadi nilai tukar mata uang aset anda yang menguat. Dengan nilai tukar tersebut maka nilai aset dan hutang anda akan berubah. Pertama dari segi aset anda. Saat ini anda memegang rupiah sebesar 150 juta dan anda harus mengembalikan menjadi dollar kembali. Dengan nilai tukar tersebut maka sekarang aset anda akan menjadi = 11.538 us dollar. Dari sebelumnya 10.000 us dollar atau anda akan mendapatkan keuntungan sebesar 1538 us dollar atau sama dengan 15,38% dari segi aset saja.
Kedua anda juga akan mendapatkan keuntungan dari segi bunga yang diterima. Jadi anda akan tetap mendapatkan uang 6 juta rupiah dari bank indonesia. Dan anda harus membayar bunga kredit sebesar 125 us dollar atau sama dengan Rp. 1.265.000. Nah dengan itu maka keuntungan yang di dapat anda juga berubah menjadi Rp 4.375.000 atau sama dengan 2,92 % dari sebelumnya 2,75 persen.
Nah sekarang bagaimana jika nilai tukar mata uang hutang anda yang menguat menjadi 1 us dollar = Rp 17.000 rupiah. Kita akan melihat dulu dari segi perubaha aset. Jadi saat ini aset anda sebesar 150 juta akan berubah menjadi 8.823 us dollar dari sebelumnya 10.000 us dollar. Atau dengan kata lain anda mengalami penurunan atau kerugian dari segi aset sebesar 1.176 us dollar atau sama dengan 11.76 persen. Sedangkan dari segi bunga yang akan anda bayarkan dan di dapat juga akan berubah. Anda mendapatkan bunga sebesar 6 juta rupiah dan harus membayar 125 dollar atau sama dengan Rp. 2.125.000. Jadi bunga yang akan anda dapat menurun menjadi Rp 3.875.000 atau sama dengan 2,58% dari sebelumnya 2,75%.
Dari contoh diatas anda dapat memahami resiko dari strategi carry trade ini. Biasanya strategi carry trade ini dilakukan oleh orang-orang hedge fund. Oleh karena itu ketika anda menggunakan strategi carry trade ini hal pertama yang harus jadi perhatian anda adalah nilai tukar antara kedua mata uang harus stabil karena ketika stabil maka dapat mengurangi resiko kerugian dari modal anda.