Bagaimana Bank Sentral suatu Negara mengatasi Resesi Ekonomi ?
Apa itu resesi ? Menurut kamus besar bahasa indonesia (kbbi) resesi adalah kelesuan dalam kegiatan dagang, industri, dan sebagainya. Menurunnya kegiatan dagang, kelesuan ekonomi, itu adalah kata kunci dari resesi. Mungkin definisi bahasa indonesianya kurang jelas, saya akan ambil pengertian resesi bahasa inggris dari wikipedia;
A recession is a significant decline in economic activity that goes on for more than few months. It is visible in industrial production, employment, real income and wholesale-retail trade. The technical indicator of a recession is two consecutive quarters of negative economic growth as measured by a country’s gross domestic product (GDP) although the National Bureau of Economic Research (NBER) does not necessarily need to see this occur to call a recession.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa indikasi terjadinya resesi pada saat ekonomi suatu negara menurun signifikan yang dapat dilihat dari penurunan produk domestik bruto (pdb) terus menerus selama 6 bulan. Kita ambil contoh saat indonesia mengalami resesi pada tahun 1998, pdb indonesia pada tahun 1997 berada pada nilai 215,75 juta us dollar menurun tajam pada tahun 1998 menjadi 95,45 juta us dollar.
Jadi mengapa resesi dapat terjadi, resesi dapat terjadi dikarenakan kondisi politik seperti yang terjadi pada tahun 1998. Atau bisa terjadi karena economic bubble. Apa itu economic bubble, economic bubble terjadi pada saat ekonomi suatu negara sedang baik dengan ekonomi yang baik maka masyarakat juga akan memiliki uang lebih hal ini juga menyebabkan harga suatu produk dihargai lebih daripada semestinya.
Jika perusahaan mendapatkan keuntungan yang berlipat, maka perusahaan akan melakukan ekspansi usaha. Kadang perusahaan juga berutang untuk melakukan ekspansi usaha tapi jika karena suatu hal dan tren itu berubah arah maka perusahaan yang sudah terlanjur melakukan ekspansi usaha dengan berutang akan mengalami masalah besar. Hal ini akan mengarah pada kebangkrutan yang menyebabkan banyak kredit tidak terbayarkan.
Jadi apa langkah bank sentral ketika terjadi resesi. Langkah bank sentral untuk mengatasi resesi ada 2 yaitu suku bunga acuan dan menyuplai uang ke dalam sistem ekonominya. Jadi hal pertama yang akan dilakukan oleh bank sentral saat terjadi resesi adalah menurunkan suku bunga. Dengan turunnya suku bunga maka akhirnya suku bunga bank juga akan ikut turun hal ini akan memberikan stimulus dalam ekonomi agar perusahaan dan masyarakat jadi mau meminjam uang. Sebagai contoh pada saat ekonomi global dan lokal lesu maka pemasukan perusahaan akan berkurang. Ketika keuntungan perusahaan berkurang maka perusahaan tidak akan melakukan ekspansi usaha karena modal yang juga sedikit dan bunga kredit tinggi.
Untuk menurunkan bunga kredit maka bank sentral akan menurunkan suku bunga, sehingga bunga kredit juga akan ikut turun. Dengan turunnya bunga kredit maka perusahaan dan masyrakat akan berani meminjam uang untuk melakukan ekspansi usaha. Tetapi bagaimana jika setelah suku bunga diturunkan, perusahaan-perusahaan dan masyarakat masih tidak mau meminjam uang untuk ekspansi?
Cara kedua bagi bank sentral adalah dengan memasukkan uang ke dalam sistem perekonomian. Jadi bagaimana mekanisme bank sentral dalam memasukkan uang ke dalam sistem perekonomian? Pertama hal yang harus dilakukan bank sentral adalah bekerjasama dengan bank komersial untuk membeli obligasi pemerintah.
Uang tersebut oleh pemerintah akan digunakan untuk menyuntikan dana pada perusahaan-perusahaan bumn. Dengan suntikan dana tersebut maka perusahaan bumn akan tetap berjalan yang di mana akan membangkitkan industri sejenisnya dan industri pendukungnya.
Sekian penjelasan mengenai cara bank sentral suatu negara mengatasi resesi ekonomi, semoga bermanfaat.